Dulu kita sangat dekat dan bersahabat
Dulu kita selalu bertukar cerita
Dulu kita saling menyayangi
Dulu kau anggap aku seperti adikmu sendiri
Dulu, waktu yang tidaklah singkat untuk mengukir kisah
Aku dan kamu selalu bersama
Sekarang, semua tak seperti dulu
Aku dan kamu sangatlah jauh
Bukan hanya jarak tapi juga kalbu
Aku dan kamu kapankah lagi seperti dulu??
secercah cahaya
..dari tulisan, kau akan temui samudera ilmu. maka.. menulislah, karena dengannya akan memperkaya makna hidup. berbagilah, karena dengannya adalah investasi pahala. but, niatkan semua karena Ilahi, tuai-lah berkah dan ridho dariNya. keep smile & fight! ^_^
Jumat, 05 Juli 2013
Kamis, 04 Juli 2013
'Cinta', katanya..
Aku mungkin tak mengerti kata 'cinta'
Namun ia selalu hadir di sekelilingku
Memberi ketenangan, kebahagiaan, dan senyuman
Kata orang itu namanya 'cinta'
Kadang merasa aneh
Cinta bisa datang dalam bentuk apapun
Pada hal yang tak pernah kita duga
Waktu dan kondisi yang tak terkira
Namun begitulah, orang menyebutnya 'cinta'
Lima huruf menyimpan banyak makna
Lima huruf memiliki banyak rasa
Lima huruf membuat orang jatuh dan cinta
Namun ia selalu hadir di sekelilingku
Memberi ketenangan, kebahagiaan, dan senyuman
Kata orang itu namanya 'cinta'
Kadang merasa aneh
Cinta bisa datang dalam bentuk apapun
Pada hal yang tak pernah kita duga
Waktu dan kondisi yang tak terkira
Namun begitulah, orang menyebutnya 'cinta'
Lima huruf menyimpan banyak makna
Lima huruf memiliki banyak rasa
Lima huruf membuat orang jatuh dan cinta
Untuk Robbku
Robbku, saat ini aku merasa jauh darimu
Pikiranku tak lagi banyak terisi memori akan ke-Maha-anmu
Lisan ini berdzikir, tapi jiwa merasai hampa
Ada apa denganku yaa Robb?
Apakah saat ini kau menjauh dariku?
Tapi kurasa bukan Engkau, melainkan aku
Aku takut Engkau pergi tinggalkanku
Aku takut Engkau tak lagi mau menjagaku
Aku sangat takut.
Robbku, diri ini sangatlah kecil di hadapanMu
Berlimpah dosa dan penuh noda
Tak bosan aku memohon padaMu, ampuni aku..
Robbku, ampunilah dosaku, kasihanilah aku, sayangilah aku
Walau kadang aku bandel, seringkali lalai
Setelah itu aku tersadar
Engkau tak kurang-kurangnya mengasihiku
Engkau masih beri aku waktu untuk menyesali alpa-ku
Engkau beri aku banyak kesempatan untuk kembali padaMu
Jalan yang diridloi-Mu
Kini, aku tak perlu lagi merasa sepi
Karena pintu rahmatMu tak jemu untuk ku tuju
Terimakasih Robbku..
Berikan selalu padaku ridloMu
Aku ingin hidupku bermanfaat
Aku ingin hidupku berlimpah berkah
Dan Engkau adalah jalanku menuju semua
Pikiranku tak lagi banyak terisi memori akan ke-Maha-anmu
Lisan ini berdzikir, tapi jiwa merasai hampa
Ada apa denganku yaa Robb?
Apakah saat ini kau menjauh dariku?
Tapi kurasa bukan Engkau, melainkan aku
Aku takut Engkau pergi tinggalkanku
Aku takut Engkau tak lagi mau menjagaku
Aku sangat takut.
Robbku, diri ini sangatlah kecil di hadapanMu
Berlimpah dosa dan penuh noda
Tak bosan aku memohon padaMu, ampuni aku..
Robbku, ampunilah dosaku, kasihanilah aku, sayangilah aku
Walau kadang aku bandel, seringkali lalai
Setelah itu aku tersadar
Engkau tak kurang-kurangnya mengasihiku
Engkau masih beri aku waktu untuk menyesali alpa-ku
Engkau beri aku banyak kesempatan untuk kembali padaMu
Jalan yang diridloi-Mu
Kini, aku tak perlu lagi merasa sepi
Karena pintu rahmatMu tak jemu untuk ku tuju
Terimakasih Robbku..
Berikan selalu padaku ridloMu
Aku ingin hidupku bermanfaat
Aku ingin hidupku berlimpah berkah
Dan Engkau adalah jalanku menuju semua
Minggu, 30 Juni 2013
cerita 300613
Hari ini cukup seru dan melelahkan. Gimana engga,lha wong
pergi pagi balik lagi malem.. he.. tapi Alhamdulillah bisa bersilaturahim
dengan banyak orang. Bahkan sama orang yang baru pertama kali dikenal, tapi
rasanya kayak udah lama kenal gitu. Dimulai kisah dari pesantren daar el
istiqomah, menjemput adik (adik teman maksudnya J)..
yang sejak awal bener2 engga tau orangnya kayak gimana alias belum pernah
ketemu, boro2 ketemu, liat fotonya aja
kagak pernah. Naah, bingung kan.. mesti nyari di pesantren yg isinya berbagai
macem orang.. eits, tenang aja, kan bisa nanya.. ya ga?
Jreng2.. tiba saatnya aku menginjakkan kaki di pesantren
yang jauh dari pusat keramaian itu, alias tempatnya nyempil di desa (sebenernya
udah kota sih).. sepanjang perjalanan disuguhi hamparan sawah nan luas, jalan
naik dan turun.. wah, pokone lumayan deh, bikin mamang becak ngos-ngosan..hehe.
dengan mantapnya kaki ini berjalan mendekati santri yang sedang menjadi
penerima tamu, kusapa mereka dengan ramah (ceilee.. J)
A ; ” Assalamu’alaikum de, klo acara perpisahan santri di
ruang mana yaa? ”
S ; “ wa’alaikumsalam, oh, iya teh, masuk aja ke dalem.
Silahkan..”
Jawab santri tersebut sambil mengulas senyum manis kepadaku.
A ; “ iya, makasih ya ” jawabku cepat
Aku pun melangkahkan kaki ke dalam pesantren, yaa,
sayup-sayup suara riuh kian meninggi. Aku segera bergegas mencari sumber suara
itu. Di lapangan sekitar ukuran 15x7m aku temui para santri sedang menampilkan
berbagai kreasi seni. Lalu aku mendekat di pusat keramaian tersebut, banyak
sekali bapak, ibu, sanak saudara yang berada di tempat itu, turut menyaksikan
penampilan anak maupun saudaranya. Banyak santri yang langsung menghampiri
bapak dan ibu mereka dengan senyum dan pelukan penuh rindu. Aku sempat tertahan
melihat pemandangan tersebut. Aku merasa ikut berbahagia bersama mereka. Aku
tatap sekelilingku, ku telisik saeful umam yg tak pernah aku temui itu. ‘hm,
gimana mau ketemu wong kenal aja belum’ gumamku dalam hati. Daripada aku sibuk
mencari sosok umam yang membuatku penarasan itu lebihbaik klo aku duduk saja
dulu, ikut menyaksikan penampilan para santri. Nanti saja mencarinya klo sudah
selesai acara. Ya, itu yg ada di pikiranku.
Berbagai kreasi seni ditampilkan satu persatu, ada yang
berpidato, nyanyi, pantonim, nari, bahkan keahlian beladiri pun dipertunjukkan
disana. Suasana kian riuh dan penuh tawa ketika para santri sedang menunjukkan
aksinya. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.00, acara pun ditutup
dengan pemberian kenang-kenangan kepada ketua pesantren dan … (siapa ya, ko
lupa.. nnti yak lo udah inget, he) .
Aku pun langsung tersadar untuk segera mencari sosok umam.
Kulihat sekumpulan santri putra sedang berkumpul bercengkrama, aku pun
berinisiatif menanyakan kepada salah satu dari mereka.
A ; “ maaf de, kenal yang namanya saeful umam, kelas 3
intensif c? “
SA ; “ iya, kenal. Sekarang umam sedang foto-foto bersama
temannya.” jawabnya meyakinkan.
A ; “tolong nanti sampaikan kakaknya ingin ketemu “ pintaku
pada santri putra yg baru ku kenal itu.
SA ; “ iya, akan saya sampaikan” jawabnya sambil bergegas
pergi.
A ; “ terimakasih ya” balasku
Hati ini ga karuan gara- gara penasaran sama sosok umam.
Bener engga ya yg tadi tampil itu (menurut feelingku). Aku menunggu di depan
area asrama putra sambil menahan rasa penasaran. Selang beberapa menit
kemudian, datang sesosok santri putra berkulit putih, rambut ikal, tidak
terlalu tinggi untuk seusianya, dan rahangnya kokoh. Aku langsung terperanjat oleh
kedatangannya. Sebentar ku amati lamat-lamat sambil menduga duga dalam hati ‘benarkah
ini umam yg membuat aku penasaran itu’.
U : “ teteh mencari saya?” dengan
wajah penuh tanda tanya
A ; “ iya, saya temen kakakmu,
imas. Ini umam kan? “ tanyaku ingin memastikan
U ; “ oh,i..,iya teh, saya umam. “
jawabnya sambil tersipu malu
Lalu aku pun menceritakan hal
ihwal dan sabab musabab mengapa aku bisa berada di pesantren dan menjemputnya.
-bersambung dulu ya friends...
Jumat, 24 Agustus 2012
Tak Hanya Satu
Di setiap relung hati kita
Ada seseorang yang menempati
Entah suka, entah murka
Ada seseorang yang menempati
Entah suka, entah murka
Entah baik, entah licik
Semua saling mengisi
Di setiap sudut hati kita
Ada seseorang yang berarti
Semua saling mengisi
Di setiap sudut hati kita
Ada seseorang yang berarti
Entah jauh, entah dekat
Entah kenal, entah tidak
Semua saling melengkapi
Tak usah lah ada bumbu cemburu
Semua saling melengkapi
Tak usah lah ada bumbu cemburu
Karna setiap kita merasai pahit manisnya hidup
Tak perlu lah berhati membatu
Tak perlu lah berhati membatu
Karna setiap kita tak berarti tanpa hadirya rindu
Aku, kamu, semua..
Aku, kamu, semua..
Masing-masing punya relung hati yang tak hanya satu
Maka berbagi cinta tidaklah untuk seorang
Tapi meruah ke segala penjuru
Karna relung hati tak hanya satu
Maka aku hadirkan mereka di setiap sudut hatiku
Karna sudut hati tak hanya ada kamu
Rabu, 22 Agustus 2012
Sepi
Tadi malam ku lihat langit begitu biru dan bersih
Diantaranya ku jumpai sabit putih menghias
Apakah kau tahu tadi malam aku merasa sepi?
Diantaranya ku jumpai sabit putih menghias
Apakah kau tahu tadi malam aku merasa sepi?
Sepi.. bukan berarti hening
Sepi.. bukan berarti sunyi
Karna sepi, bukan berarti sendiri
Ia-nya hadir di keterusikan hati
Ia-nya hadir di kegelisahan akan cita, harapan, dan impian Ia-nya hadir di keterusikan hati
Biarlah sepi jawab rasaku ini
Selasa, 21 Agustus 2012
Cinta dalam Diam
Dalam diam, aku belajar mengolah hati
Bagaimana mencintai tanpa harus diketahui
Bagaimana mencintai tanpa harus diketahui
Dalam diam, aku bertanya pada diri
Apakah salah fitrahku ini
Dalam diam, aku mencoba merefleksi kronologi
Bagaimana setiap peristiwa itu terjadi
Apakah salah fitrahku ini
Dalam diam, aku mencoba merefleksi kronologi
Bagaimana setiap peristiwa itu terjadi
Dalam diam, aku berdoa
Agar Ia menjaga semuaSeperti Zaenab, yang menjaga ketulusan cintanya
Seperti Hamid, yang menjaga kemurnian cintanya
Pun seperti diriku
Yang belajar menjaga cintaNya
Cinta yang suci akan kembali kepada pemiliknya
Cinta yang benar akan mengantarkan kepada pemilik kebenaran
Cinta yang baik akan membawa kepada kebaikan
Cinta yang diridhoi yang hanya akan memberi keberkahan
....._di bawah lindungan ka'bah_
Langganan:
Postingan (Atom)